SEMBOYAN

SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Saturday, 28 February 2015

Tokoh Adat Papua Minta Tak Ada Politik Uang di Kongres KNPI.

CNG.online: - Jakarta Pemilihan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dalam Kongres KNPI XIV di Papua harus bermartabat, tidak diwarnai oleh politik uang. Hal itu diutarakan salah satu tokoh adat Papua M. Thoha.

"Jujur saja, sebagai senior dan kader, jika politik uang sudah merasuki organisasi kepemudaan, maka saya khawatir kader potensial yang sudah menapak karirnya di organisasi sejak awal yang teruji tak punya peluang jadi pemimpin," ujar Sekjen Predisidium Dewan Papua, M. Thoha, saat dihubungi, Sabtu (28/2).

Menurut Thoha, untuk menyelamatkan organisasi kepemudaan harus dibangun kembali idealisme pemuda yang memiliki visi maju dan positif.

"Sudah waktunya mengembalikan idealisme pemuda, jangan tergantung siapa yang bayar. Harus dihentikan budaya politik yang tidak bermartabat, saya berharap pemuda Indonesia yang berkumpul dalam Kongres KNPI di Papua ini mau menyadari pentingnya menghentikan cara-cara kotor (politik uang) seperti itu," tegas M. Thoha yang juga Tokoh Adat Papua.

M. Thoha mengajak KNPI kembali ke khitah melahirkan pemuda-pemuda yang tangguh melalui pengkaderan bukan karena kekuatan uang.

"Dengan tidak adanya politik uang maka semua pemuda memiliki kesempatan termasuk putera daerah. Terus terang bahwa sudah sepuluh tahun orang Papua belum pernah tampil memimpin organisasi di tingkat nasional, sampai terpilihnya putera Papua terpilih menjadi Ketua HIPMI, ini awal adanya realitas dalam kebangsaan dalam mengangkat kepercayaan kepada putera Papua," paparnya.

Ia juga yakin apabila putera Papua dipercaya menjadi pemimpin organisasi nasional maka memberi ruang pola pendekatan kepada Papua yang selama ini dianggap sebelah mata.

"Memilih putera Papua sangat tepat untuk merubah pendekatan kepada Papua yang selama ini dinilai sebagai separatis, bodoh, malas dan tidak mampu dan berkualitas. Mari berilah kesempatan proses pemilihan pemimpin yang fair agar pemuda Papua ikut ambil bagian dalam proses itu, agar dapat menunjukan kader-kader Papua yang terpercaya, layak dan berkualitas.

Selain itu M. Thoha juga berharap Kongres KNPI di Papua ini sebagai momentum untuk menyatukan dualisme yang terjadi ditubuh organisasi pemuda ini.

"Kongres ini diharapkan ada jalan keluar untuk mempersatukan kembali pemuda Indonesia. Dengan persatuan pemuda maka sumbangsih pemuda kepada pembangunan bangsa akan makin meningkat dan pemuda dapat membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan-persoalan mendasar bangsa ini," pungkasnya.

Banner Air Maaqo

Thursday, 26 February 2015

Wapres: Ada Pandangan Keliru Berpikir Tentang Papua.

CNG.online: - Jayapura Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, ada pandangan keliru dari pihak tertentu terhadap Papua yang disebut-sebut sebagai daerah yang sangat jauh dari jangkauan, dan terkesan tidak aman.

"Ada yang bilang begitu. Saya bilang tergantung darimana lihatnya, Papua dekat Maluku, Makassar, Manado, seolah-olah Indonesia itu hanya Jakarta. Ada kekeliruan berpikir," kata Jusuf Kalla, saat menyampaikan materi "solidaritas pemuda memperkokoh NKRI" pada Kongres XIV KNPI, di Jayapura, Papua, Kamis.

Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Gubernur Papua Lukas Enembe, serta Ketua Umum DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko.

Wapres Kalla menekankan pentingnya peran pemuda dalam memajukan bangsa Indonesia, melalui berbagai aktrivitas yang mengarah kepada persatuan dan kesatuan, termasuk di Tanah Papua.

Menurut dia, pemuda yang tergabung dalam KNPI harus mempunyai visi yang lebih jelas lagi.

"Kalau setiap pimpinan KNPI berpikir politik, menjadi gubernur dan anggota DPR/DPRD, bupati, atau menteri, maka pasti akan hancur (potensi perpecahan)," ujarnya.

Kalla menyebut apa yang harusnya dilakukan oleh KNPI untuk bangsa itu, antara lain berpartisiasi memajukan bangsa melalui kajian kesejahteraan, teknologi, ketenagakerjaan, dan bidang pembangunan lainnya.

"Dengan demikian, kemajuan bangsa ini sangat tergantung pola pikir. Diharapkan KNPI ke depan melahirkan pikiran-pikiran yang cerdas untuk kemajuan bangsa," ujarnya.

Terkait pola pikir itu, Wapres mengungkapkan bahwa pandangan sebagian orang bahwa Papua tidak aman, ternyata tidak sesuai kenyataan.

Kalla mengungkapkan bahwa situasi dan kondisi di Papua relatif sama dengan daerah lainnya di Indonesia, seperti kehidupan bermasyarakat yang aman dan damai.

Situasi aman damai yang ditemui di Papua itu, disebutnya sebagai kondisi yang tidak sesuai dengan anggapan pihak tertentu.

"Ternyata Papua sama amannya dengan daerah lain," ujarnya.

Usai menyampaikan materi kepada peserta Kongres KNPI, Wapres bertolak ke Ambon, Provinsi Maluku, guna menghadiri rapat asosiasi pemerintahan provinsi se-Indonesia.

Banner Air Maaqo