CNG.online: - Jakarta Pemilihan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dalam Kongres KNPI XIV di Papua harus bermartabat, tidak diwarnai oleh politik uang. Hal itu diutarakan salah satu tokoh adat Papua M. Thoha.
"Jujur saja, sebagai senior dan kader, jika politik uang sudah merasuki organisasi kepemudaan, maka saya khawatir kader potensial yang sudah menapak karirnya di organisasi sejak awal yang teruji tak punya peluang jadi pemimpin," ujar Sekjen Predisidium Dewan Papua, M. Thoha, saat dihubungi, Sabtu (28/2).
Menurut Thoha, untuk menyelamatkan organisasi kepemudaan harus dibangun kembali idealisme pemuda yang memiliki visi maju dan positif.
"Sudah waktunya mengembalikan idealisme pemuda, jangan tergantung siapa yang bayar. Harus dihentikan budaya politik yang tidak bermartabat, saya berharap pemuda Indonesia yang berkumpul dalam Kongres KNPI di Papua ini mau menyadari pentingnya menghentikan cara-cara kotor (politik uang) seperti itu," tegas M. Thoha yang juga Tokoh Adat Papua.
M. Thoha mengajak KNPI kembali ke khitah melahirkan pemuda-pemuda yang tangguh melalui pengkaderan bukan karena kekuatan uang.
"Dengan tidak adanya politik uang maka semua pemuda memiliki kesempatan termasuk putera daerah. Terus terang bahwa sudah sepuluh tahun orang Papua belum pernah tampil memimpin organisasi di tingkat nasional, sampai terpilihnya putera Papua terpilih menjadi Ketua HIPMI, ini awal adanya realitas dalam kebangsaan dalam mengangkat kepercayaan kepada putera Papua," paparnya.
Ia juga yakin apabila putera Papua dipercaya menjadi pemimpin organisasi nasional maka memberi ruang pola pendekatan kepada Papua yang selama ini dianggap sebelah mata.
"Memilih putera Papua sangat tepat untuk merubah pendekatan kepada Papua yang selama ini dinilai sebagai separatis, bodoh, malas dan tidak mampu dan berkualitas. Mari berilah kesempatan proses pemilihan pemimpin yang fair agar pemuda Papua ikut ambil bagian dalam proses itu, agar dapat menunjukan kader-kader Papua yang terpercaya, layak dan berkualitas.
Selain itu M. Thoha juga berharap Kongres KNPI di Papua ini sebagai momentum untuk menyatukan dualisme yang terjadi ditubuh organisasi pemuda ini.
"Kongres ini diharapkan ada jalan keluar untuk mempersatukan kembali pemuda Indonesia. Dengan persatuan pemuda maka sumbangsih pemuda kepada pembangunan bangsa akan makin meningkat dan pemuda dapat membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan-persoalan mendasar bangsa ini," pungkasnya.
"Jujur saja, sebagai senior dan kader, jika politik uang sudah merasuki organisasi kepemudaan, maka saya khawatir kader potensial yang sudah menapak karirnya di organisasi sejak awal yang teruji tak punya peluang jadi pemimpin," ujar Sekjen Predisidium Dewan Papua, M. Thoha, saat dihubungi, Sabtu (28/2).
Menurut Thoha, untuk menyelamatkan organisasi kepemudaan harus dibangun kembali idealisme pemuda yang memiliki visi maju dan positif.
"Sudah waktunya mengembalikan idealisme pemuda, jangan tergantung siapa yang bayar. Harus dihentikan budaya politik yang tidak bermartabat, saya berharap pemuda Indonesia yang berkumpul dalam Kongres KNPI di Papua ini mau menyadari pentingnya menghentikan cara-cara kotor (politik uang) seperti itu," tegas M. Thoha yang juga Tokoh Adat Papua.
M. Thoha mengajak KNPI kembali ke khitah melahirkan pemuda-pemuda yang tangguh melalui pengkaderan bukan karena kekuatan uang.
"Dengan tidak adanya politik uang maka semua pemuda memiliki kesempatan termasuk putera daerah. Terus terang bahwa sudah sepuluh tahun orang Papua belum pernah tampil memimpin organisasi di tingkat nasional, sampai terpilihnya putera Papua terpilih menjadi Ketua HIPMI, ini awal adanya realitas dalam kebangsaan dalam mengangkat kepercayaan kepada putera Papua," paparnya.
Ia juga yakin apabila putera Papua dipercaya menjadi pemimpin organisasi nasional maka memberi ruang pola pendekatan kepada Papua yang selama ini dianggap sebelah mata.
"Memilih putera Papua sangat tepat untuk merubah pendekatan kepada Papua yang selama ini dinilai sebagai separatis, bodoh, malas dan tidak mampu dan berkualitas. Mari berilah kesempatan proses pemilihan pemimpin yang fair agar pemuda Papua ikut ambil bagian dalam proses itu, agar dapat menunjukan kader-kader Papua yang terpercaya, layak dan berkualitas.
Selain itu M. Thoha juga berharap Kongres KNPI di Papua ini sebagai momentum untuk menyatukan dualisme yang terjadi ditubuh organisasi pemuda ini.
"Kongres ini diharapkan ada jalan keluar untuk mempersatukan kembali pemuda Indonesia. Dengan persatuan pemuda maka sumbangsih pemuda kepada pembangunan bangsa akan makin meningkat dan pemuda dapat membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan-persoalan mendasar bangsa ini," pungkasnya.