CNG.online: - Jakarta Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, Jawa Tengah, selama 2007-2015 berhasil memproduksi bibit sapi perah unggul sebanyak 1.050 ekor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro, di Jakarta, Senin, mengatakan ke 1.050 ekor bibit sapi perah tersebut telah dilepas ke masyarakat.
Menurut dia, pada 2015 ditargetkan produksi bibit sapi perah yang akan dilepas ke masyarakat sebanyak 200 ekor sementara hingga Maret ini, BBPTUHPT Baturraden telah melepas bibit sapi perah unggul ke masyarakat sebanyak 32 ekor.
"Indonesia sudah mampu menghasilkan bibit sapi perah sendiri dengan kualitas mutu bibit murni dengan produktifitas susu rata-rata di atas 20 liter/hari," katanya.
Selain berkualitas, menurut Syukur, harga bibit sapi perah produksi dalam negeri tersebut 50-60 persen lebih murah dibanding harga bibit sapi impor dari Australia dan New Zealand.
BBPTUHPT Baturraden merupakan satu-satunya UPT Nasional bawah koordinator Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memproduksi bibit sapi perah.
Sebelumnya pada 28 Maret 2015, bertempat di Farm Rearing Manggala Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok, Kab Banyumas, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, melepas 12 ekor bibit sapi perah betina unggul ke masyarakat yang dikirim untuk memenuhi kebutuhan di Bogor dan Jawa Tengah.
Syukur mengatakan, pemerintah bertekad untuk terus memperbaiki kualitas bibit sapi perah di masyarakat, yang dibuktikan dengan meningkatnya jumlah bibit unggul sapi perah yang sudah didistribusikan selama sembilan tahun terakhir.
Pada tiga tahun terakhir, BBPTUHPT Baturraden telah mendistribusikan sebanyak 639 ekor bibit unggul sapi perah atau meningkat lebih dari 300 persen dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang hanya 209 ekor.
BBPTU-HPT Baturaden telah mendistribusikan bibit unggul sapi perah ke wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kepala BBPTUHPT Baturraden, Ali Rachman menjelaskan bahwa, Pola pemeliharaan yang digunakan untuk menghasilkan bibit sapi perah di BBPTUHPT Baturraden memenuhi standard Internasional Animal Welfare dengan sistem pastura dan semi intensif.
Menurut dia, dengan harga jual bibit unggul sapi perah BBPTUHPT Baturraden yang lebih murah dibandingkan sapi impor dengan kualitas yang tidak kalah bagus, maka masyarakat peternak akan mendapatkan untung yang lebih banyak.
Ali menyatakan, harga ternak bibit sapi perah di BBPTUHPT Baturraden tergantung umur namun sekitar Rp17 juta - Rp20 juta, sedangkan harga ternak impor bibit sapi perah dengan kualitas yang hampir sama berkisar Rp40 juta-50 juta per ekor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro, di Jakarta, Senin, mengatakan ke 1.050 ekor bibit sapi perah tersebut telah dilepas ke masyarakat.
Menurut dia, pada 2015 ditargetkan produksi bibit sapi perah yang akan dilepas ke masyarakat sebanyak 200 ekor sementara hingga Maret ini, BBPTUHPT Baturraden telah melepas bibit sapi perah unggul ke masyarakat sebanyak 32 ekor.
"Indonesia sudah mampu menghasilkan bibit sapi perah sendiri dengan kualitas mutu bibit murni dengan produktifitas susu rata-rata di atas 20 liter/hari," katanya.
Selain berkualitas, menurut Syukur, harga bibit sapi perah produksi dalam negeri tersebut 50-60 persen lebih murah dibanding harga bibit sapi impor dari Australia dan New Zealand.
BBPTUHPT Baturraden merupakan satu-satunya UPT Nasional bawah koordinator Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memproduksi bibit sapi perah.
Sebelumnya pada 28 Maret 2015, bertempat di Farm Rearing Manggala Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok, Kab Banyumas, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, melepas 12 ekor bibit sapi perah betina unggul ke masyarakat yang dikirim untuk memenuhi kebutuhan di Bogor dan Jawa Tengah.
Syukur mengatakan, pemerintah bertekad untuk terus memperbaiki kualitas bibit sapi perah di masyarakat, yang dibuktikan dengan meningkatnya jumlah bibit unggul sapi perah yang sudah didistribusikan selama sembilan tahun terakhir.
Pada tiga tahun terakhir, BBPTUHPT Baturraden telah mendistribusikan sebanyak 639 ekor bibit unggul sapi perah atau meningkat lebih dari 300 persen dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang hanya 209 ekor.
BBPTU-HPT Baturaden telah mendistribusikan bibit unggul sapi perah ke wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kepala BBPTUHPT Baturraden, Ali Rachman menjelaskan bahwa, Pola pemeliharaan yang digunakan untuk menghasilkan bibit sapi perah di BBPTUHPT Baturraden memenuhi standard Internasional Animal Welfare dengan sistem pastura dan semi intensif.
Menurut dia, dengan harga jual bibit unggul sapi perah BBPTUHPT Baturraden yang lebih murah dibandingkan sapi impor dengan kualitas yang tidak kalah bagus, maka masyarakat peternak akan mendapatkan untung yang lebih banyak.
Ali menyatakan, harga ternak bibit sapi perah di BBPTUHPT Baturraden tergantung umur namun sekitar Rp17 juta - Rp20 juta, sedangkan harga ternak impor bibit sapi perah dengan kualitas yang hampir sama berkisar Rp40 juta-50 juta per ekor.
No comments:
Post a Comment