SEMBOYAN

SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Tuesday, 9 December 2014

GELORAKAN ANTI MINUMAN KERAS, WARGA - Deklarasi Itu Menjadi Komitmen Supaya Kejadian Serupa Tidak Terjadi Lagi.

GELORAKAN ANTI MINUMAN KERAS, WARGA - Deklarasi Itu Menjadi Komitmen Supaya Kejadian Serupa Tidak Terjadi Lagi.


CNG.online – Tewasnya 17 warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, akibat menenggak minuman keras oplosan menggerakkan kesadaran masyarakat lain. Kemarin, ratusan warga dari berbagai elemen menggelar apel deklarasi antiminuman keras dan narkoba.

Apel digelar di lapangan Kantor Polres Garut. Kapolda Jabar Irjen M Iriawan memimpin langsung kegiatan tersebut. "Warga kita mati sia-sia akibat miras oplosan. Sebanyak 17 orang tewas di Garut dan 10 di Sumedang karena minuman keras ini," ujar Kapolda.

Ia mengatakan deklarasi itu menjadi komitmen supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi."Mari kita evaluasi sama-sama, introspeksi apa ada mekanisme yang salah. Enggak usah malu, Pak Bupati, Kapolres, semua unsur harus ikut saling kerja sama," tandasnya.
Untuk mengusut kasus kematian sia-sia itu, Iriawan menambahkan polisi sudah menetapkan empat tersangka di Sumedang dan Garut. Dua tersangka di Garut ialah pasangan suami istri, AS dan Y, sedangkan dua tersangka di Sumedang, yakni dua pengoplos, D dan A. "Kami masih memburu satu tersangka kejadian di Garut. Ia kabur ke Sumatra," tandas Kapolda.

Di Jakarta, dua pelaut asal Manado, Sulawesi Utara, Max Davis Yacobus, 29, dan Kristomus Tatuil, 29, tewas setelah berpesta minuman keras di mes pelaut, Cilincing, Jakarta Utara.

Polisi di sejumlah daerah pun bergerak sebelum korban jatuh. Misalnya, Polresta Surakarta menahan dua penjual minuman keras oplosan, sedangkan Polres menyita ratusan botol minuman keras dari sebuah toko grosir. "Miras dari toko itu sudah merembes ke sekitar tempat ibadah, sekolah, dan perkantoran," papar Kapolsek Klaten, AK Warsono.




Banner Air Maaqo

No comments:

Post a Comment