SEMBOYAN

SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Friday, 20 February 2015

Sosialisasi: Kebijakan Riset, Menristek Dikti (M Nasir) Blusukan ke Unram.

CNG.online: - Mataram Dalam rangka mensosialisasikan kebijakan riset perguruan tinggi, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), M Nasir, blusukan ke Universitas Mataram (Unram).

Dalam kunjungan tersebut, Menristek Dikti menggelar audiensi dengan Rektor Universitas Mataram, Prof Sunarpi, beserta segenap jajaran civitas akademika di perguruan tinggi terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.

Dalam kesempatan ini, M Nasir menegaskan pentingnya pengembangan kualitas universitas lewat riset dan implementasinya secara riil di industri dan masyarakat. Hal ini, kata dia, sesuai dengan program kerja Kemristek Dikti, terkait dengan hilirisasi riset dan sinkronisasi dunia pendidikan dengan dunia industri.

"Saatnya dilakukan integrasi antara universitas dan dunia usaha yang difasilitasi pemerintah," ujar M Nasir dalam siaran pers yang diterima CNG.online, Jumat (20/2).

"Ke depan, riset tidak boleh hanya berakhir sebagai jurnal di perpustakaan, namun bisa diimplementasikan secara riil demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan dunia usaha," tambahnya.

Selain beraudiensi dengan Rektor, dalam kesempatan ini Menristek Dikti juga mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Dalam kunjungan ini, Menristek Dikti kembali menekankan arti penting peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga pengajar.

"Universitas Mataram memiliki posisi strategis dalam perkembangan dunia pendidikan di wilayah Indonesia Timur. Karenanya, sangatlah penting untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan tenaga pengajar," tambah M Nasir.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menurut: Menristekdikti: Riset Berdasarkan Pesanan Jauh Lebih Efisien, CNG.online: - Jakarta Berasal dari akademisi dan dekat dengan dunia penelitian, tak heran jika Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir sangat memperhatikan riset. Ia berniat untuk memajukan riset di Indonesia. Salah satu gagasannya adalah mendekatkan riset dengan dunia usaha.

"Untuk meningkatkan daya saing bangsa kita harus didukung oleh riset, kalau tidak nampaknya akan sulit berkembang. Ke depan saya ingin kita pendidikan tinggi melakukan riset berdasarkan pesanan, bukan kesempatan. Kalau riset berdasarkan pesanan dunia usaha, itu jauh lebih efisien," ucap Nasir dalam kunjungan ke kantor Beritasatu Media Holdings, Selasa (6/1).

Nasir memaparkan, dana riset di Indonesia saat ini terbilang kecil, hanya Rp 8 triliun atau 0,09 persen dari Produk Domestik Bruto. Bandingkan saja dengan Malaysia (1%), Thailand (0,25%), dan Singapura (2,6%). Dalam masa jabatannya hingga 2019 nanti, Nasir berusaha agar persentase itu naik ke angka 0,5 persen.

Di Singapura, sekitar 80 persen dana riset berasal dari dunia usaha. Sebaliknya, di Indonesia sumber dana terbesar berasal dari pemerintah yaitu 74 persen.

"Masalahnya apa? Ternyata karena risetnya tidak terkait dengan dunia usaha. Kalau melihat ke negara lain, universitas di US itu menjadi pusat riset dunia usaha di sana. Tahap awal kami, bagaimana caranya agar dunia usaha tertarik dengan riset universitas. Harus ada pula hubungan erat peneliti ristek dengan dunia usaha," Nasir menjelaskan.

Banner Air Maaqo

No comments:

Post a Comment