CNG.online - "Perilaku seseorang tentu berpengaruh dalam banyak hal, diantaranya adalah kehidupan ekonominya. Seorang yang sukses bisa dikatakan memiliki tingkah laku yang juga mendukung [kesuksessan] tersebut.
Memiliki kecerdasan yang tinggi saja tidak cukup. Bahkan, ada beberapa perilaku yang justru menghambat kesuksesan orang pintar.
Berikut adalah tujuh tingkah orang pintar yang justru menghambat kesuksesan mereka.
Terlalu banyak berpikir tanpa bertindak
Berpikir adalah hal yang mudah dilakukan orang pintar, masalahnya adalah tidak banyak tindakan yang dilakukan setelah berpikir. Mereka akan sangat hebat dalam hal penelitian dan perencanaan, tetapi akan sulit berkembang untuk mengaplikasikan rancangan tersebut.
Saat ini, tren yang sedang terjadi adalah lulusan perguruan tinggi yang baik cenderung memilih pekerjaan yang tergolong arus utama seperti keuangan dan finansial dibanding mengikuti passion sendiri.
Ketika menemui kegagalan, seorang yang pintar secara akademis akan cenderung menyerah. Akibatnya, mereka akan dikalahkan oleh mereka yang tidak terlalu pintar tetapi terus berusaha.
Tidak menghargai social skills
Beberapa orang pintar merasa kemampuan intelektual adalah satu-satunya kunci menuju kesuksesan. Padahal, hal tersebut salah besar. Kesuksesan lebih dapat diraih oleh mereka yang memiliki social skills yang tinggi, misalnya, memiliki relasi yang baik dengan banyak orang.
Karena merasa pintar, mereka seringkali tidak bersedia mengakui kesalahan. Hal ini tentu sangat berbahaya, apalagi karena berkaitan dengan hubungannya dengan orang lain.
Seorang sosiologis, Liz Pullen, mengatakan bahwa mereka yang cerdas secara akademis akan cenderung menyamakan antara pendidikan dan kecerdasan. Padahal, sangat banyak kasus dimana mereka yang bukan lulusan universitas ternama, atau bahkan tidak memiliki gelar akademik apapun, lebih sukses karena memiliki pengalaman yang lebih banyak di dunia nyata.
Orang yang cerdas cenderung tidak mau bergantung pada orang lain. Padahal, tanpa dukungan yang baik, seseorang akan sangat sulit menggapai [kesuksesan]. Misalnya, karena tidak ada yang menyemangati saat orang tersebut gagal.
No comments:
Post a Comment