SEMBOYAN

SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Thursday, 18 December 2014

Media Boleh Kritik Pemerintah Secara Tajam, Tapi Tetap Mendidik Kata Presiden Jokowi.

CNG.online: - Jakarta Presiden Joko Widodo menghadiri acara Hari Ulang Tahun ke-77 Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Jalan Merdeka Selatan, Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (18/12). Dalam pidato sambutan media pemerintah itu, Jokowi berpesan, hendaknya sebuah media tidak hanya tajam tetapi juga harus mendidik.

"Media boleh tajam tetapi harus tetap mendidik. Bukan tajam menusuk. Media boleh menggigit tetapi yang mendidik. Bukan menggigit yang melukai," katanya di hadapan ratusan hadirin tamu undangan di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara.
Jokowi turut didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Selain itu, Direktur LKBN Antara Saiful Hadi juga hadir di acara tersebut. Plt. Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Wali Kota Bandarlampung Herman HN, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan Wakil Wali Kota Serang Sulhi Coir juga hadir memenuhi undangan sebagai peraih penghargaan Antara kategori mitra kepala daerah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, di zaman di mana media sudah menjadi industri, produksi pemberitaan sudah menjadi kebutuhan pasar. Sehingga selera pasar yang menginginkan berita sensasional juga tak terhindarkan.
Padahal menurut Presiden ke-7 itu, media bisa bergerak lebih baik lagi dari hanya sekadar sensasional. Pada derajatnya yang paling tinggi media bisa menggerakan, mengorganisir dan mendidik masyarakat.
"Jangan sampai kita tiap hari disuguhi hal-hal yang menggigit dan melukai dan tajam. Kalau hal-hal seperti itu diteruskan yang dibangun adalah opini negara kalau dikihat menjadi sesuatu yang negatif, yang menjadikan kita sering pesimis, padahal yang harus kita bangun adalah optimisme," ujarnya.
Ia mengakui, keberadaan media pada era modern inu begitu penting untuk kontrol sosial dan fungsi check and balances. Namun, media yang pemberitaannya tajam dan menusuk, menurut Jokowi, yang menjadikan kita pesimistis dalam memandang masa depan Indonesia.
"Negara ini cerah ke depan. Optimis saya enggak ada rasa pesimis sama sekali. Saya harap Antara memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa dan negara," ucap Jokowi menutup pidatonya.
Pada acara HUT Antara, yang didirikan 1937 oleh Adam Malik dan kawan-kawan itu, Jokowi juga mendapat Penghargaan Antara sebagai tokoh pilihan rakyat dan Man of the Year 2014. 




Banner Air Maaqo

No comments:

Post a Comment