CNG.online: - Jakarta Pemerintah siap mengembangkan infrastruktur pelabuhan dan industri galangan kapal dalam rangka pembangunan Tol Laut dengan mengalokasikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp6,65 triliun kepada delapan BUMN bidang kepelabuhanan dan pelayaran.
"BUMN Pelabuhan dan Pelayaran diharapkan dapat berperan secara optimal dalam mewujudkan kedaulatan maritim dan konektivitas antar pelabuhan di seluruh nusantara," kata Menteri BUMN Rini M Soemarno, di sela Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin.
Kedelapan BUMN yang diusulkan memperoleh alokasi dana PMN meliputi PT ASDP Indonesia Ferry sebesar Rp1 triliun, PT Pelni sebesar Rp500 miliar, PT Djakarta Lloyd Rp350 miliar, PT Pelindo IV Rp2 triliun, PT Dok Perkapalan Surabaya Rp200 miliar, PT Dok Kodja Bahari Rp900 miliar, PT Industri Kapal Indonesia Rp200 miliar, dan PT PAL Indonesia Rp1,5 triliun.
"Dengan pengembangan pelabuhan dan membangun konektivitas diharapkan daya saing produk nasional meningkat," katanya.
Untuk pembangunan Tol Laut akan dikembangkan sekitar 24 pelabuhan dalam (deep seaport) dan pelabuhan-pelabuhan feeder lainnya termasuk prasarana dermaga, terminal, dan alur, serta dan sarana suprastruktur berupa peralatan bongkar muat, dan fasilitas lainnya.
"BUMN pelabuhan yang terdiri atas PT Pelindo I-IV, didorong lebih agresif melakukan investasi untuk mewujudkan sarana dan prasarana tersebut," tegasnya.
Sedangkan untuk mendukung konektivitas, Pelni, Djakarta Lloyd, dan ASDP Indonesia Ferry berinvestasi untuk penyediaan alat angkut berupa kapal penumpang dan kapal barang, dan perbaikan serta pengembangan ferry terminal.
"Dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan kepada penumpang angkutan laut Pelindo I-IV dan ASDP juga akan melakukan perbaikan dan modernisasi terminal penumpang yang selama ini terkesan kumuh," ujarnya.
Sedangkan dana tambahan PMN yang akan diberikan kepada Pelni untuk investasi pengadaan kapal angkutan barang guna melayani rute ke daerah-daerah yang mungkin tidak menguntungkan secara komersial, namun penting menjaga stabilitas ekonomi dan politik daerah tersebut seperti Kijang, Tobelo, Serui, Reo, dan Tual.
Sedangkan BUMN galangan kapal yang terdiri atas PAL Indonesia, Dok Kodja Bahari, Dok Perkapalan Surabaya, Industri Kapal Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pembangunan kapal maupun pemeliharaan dan perbaikan kapal dalam rangka meningkatkan keandalan armada angkutan laut.
Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan dukungan tambahan PMN kepada BUMN galangan, dalam rangka meningkatkan fasilitas dan kualitas produksi.
"BUMN Pelabuhan dan Pelayaran diharapkan dapat berperan secara optimal dalam mewujudkan kedaulatan maritim dan konektivitas antar pelabuhan di seluruh nusantara," kata Menteri BUMN Rini M Soemarno, di sela Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin.
Kedelapan BUMN yang diusulkan memperoleh alokasi dana PMN meliputi PT ASDP Indonesia Ferry sebesar Rp1 triliun, PT Pelni sebesar Rp500 miliar, PT Djakarta Lloyd Rp350 miliar, PT Pelindo IV Rp2 triliun, PT Dok Perkapalan Surabaya Rp200 miliar, PT Dok Kodja Bahari Rp900 miliar, PT Industri Kapal Indonesia Rp200 miliar, dan PT PAL Indonesia Rp1,5 triliun.
"Dengan pengembangan pelabuhan dan membangun konektivitas diharapkan daya saing produk nasional meningkat," katanya.
Untuk pembangunan Tol Laut akan dikembangkan sekitar 24 pelabuhan dalam (deep seaport) dan pelabuhan-pelabuhan feeder lainnya termasuk prasarana dermaga, terminal, dan alur, serta dan sarana suprastruktur berupa peralatan bongkar muat, dan fasilitas lainnya.
"BUMN pelabuhan yang terdiri atas PT Pelindo I-IV, didorong lebih agresif melakukan investasi untuk mewujudkan sarana dan prasarana tersebut," tegasnya.
Sedangkan untuk mendukung konektivitas, Pelni, Djakarta Lloyd, dan ASDP Indonesia Ferry berinvestasi untuk penyediaan alat angkut berupa kapal penumpang dan kapal barang, dan perbaikan serta pengembangan ferry terminal.
"Dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan kepada penumpang angkutan laut Pelindo I-IV dan ASDP juga akan melakukan perbaikan dan modernisasi terminal penumpang yang selama ini terkesan kumuh," ujarnya.
Sedangkan dana tambahan PMN yang akan diberikan kepada Pelni untuk investasi pengadaan kapal angkutan barang guna melayani rute ke daerah-daerah yang mungkin tidak menguntungkan secara komersial, namun penting menjaga stabilitas ekonomi dan politik daerah tersebut seperti Kijang, Tobelo, Serui, Reo, dan Tual.
Sedangkan BUMN galangan kapal yang terdiri atas PAL Indonesia, Dok Kodja Bahari, Dok Perkapalan Surabaya, Industri Kapal Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pembangunan kapal maupun pemeliharaan dan perbaikan kapal dalam rangka meningkatkan keandalan armada angkutan laut.
Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan dukungan tambahan PMN kepada BUMN galangan, dalam rangka meningkatkan fasilitas dan kualitas produksi.
No comments:
Post a Comment