CNG.online - Bank Dunia
memperingatkan negara-negara di dunia untuk mewaspadai dampak perubahan iklim.
Menurut laporan yang dikeluarkan Bank Dunia pada Ahad, 23 November 2014, perubahan iklim akan meningkatkan tingkat kemiskinan di seluruh dunia.
Dalam
laporan terbaru, dampak pemanasan global menyebabkan suhu udara naik tajam,
yang akan membuat beberapa daerah mengalami gagal panen dan kekurangan pasokan
air. Situasi tersebut membuat negara-negara di dunia kesulitan membawa
rakyatnya keluar dari kemiskinan.
"Perubahan
iklim menimbulkan risiko yang besar bagi kemajuan pembangunan dan dapat
menggagalkan upaya global menghapus kemiskinan maupun peningkatan
kesejahteraan," demikian bunyi laporan Bank Dunia, Senin, 24 November 2014.
Tanpa
pencegahan dan keseriusan, tingkat pemanasan global bisa melebihi 1,5-2 derajat Celcius. "Dan dampak yang dihasilkan secara signifikan dapat memperburuk
kemiskinan di beberapa daerah di seluruh dunia.
Bank Dunia
juga menyatakan pemanasan global akan menyebabkan suhu naik 1,5 derajat Celcius, yang disumbang oleh industri. Kenaikan suhu juga disebabkan oleh emisi
gas rumah kaca yang sudah terjadi sejak lama. Artinya, masyarakat dunia akan
merasakan suhu yang semakin panas, naiknya permukaan laut, dan seringnya
kejadian badai tropis.
Tanpa adanya aksi bersama, kenaikan suhu global diprediksi dapat melonjak hingga di atas 4 derajat Celcius. "Menghapus kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan global, dan mengurangi kesenjangan global akan semakin sulit bila suhu panas melebihi 2 derajat Celcius," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Laporan Bank
Dunia yang berjudul "Turn Down the Heat: Confronting the New Climate
Normal" menunjukkan bahwa kenaikan suhu 2 derajat Celsius dapat
menyebabkan produksi tanaman kedelai Brasil turun hingga 70 persen. Di
Makedonia, dengan kenaikan suhu yang sama, produksi jagung, gandum, dan anggur
akan turun 50 persen.
Dampak-dampak
tersebut, lanjut Kim, akan semakin menjauhkan upaya Bank Dunia mencapai target
terhapusnya kemiskinan di seluruh dunia pada 2030.
Perubahan
iklim juga dapat meningkatkan risiko keamanan dan angka pengangguran serta
menimbulkan ketidakstabilan politik. "Hal ini menciptakan potensi
pemberontakan sosial dan konflik kekerasan," ujar Kim.
No comments:
Post a Comment