CNG.online: - Kupang- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Kementrian Pertanian RI menargetkan wilayah tersebut sebagai produsen sapi terbesar di Asia Tenggara dalam kurun waktu 10 tahun kedepan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi Peternakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Propinsi NTT yang memiliki luas 22 hektar.
"Kita mau NTT jadi pusat pengembangan semen beku berkualitas dan produsen sapi, tidak hanya terbesar di Indonesia namun juga di Asia Tenggara," ujar Amran, Kamis (5/2) petang.
Menurut Amran, kualitas semen beku (sperma sapi) asal Indonesia sebenarnya sudah sangat baik namun ia kecewa bahwa komoditas tersebut akhirnya malah di eksport ke luar negeri.
"Kalau seperti itu kan lucu, masak kita eksport semen beku unggulan, tapi kita malah import sapi dari luar," kata Amran.
Amran mengaku akan memberi bantuan sebanyak 396 ekor sapi bali betina, dan 120 ekor sapi jantan untuk wilayah NTT sehingga produktivitas sapi lebih tinggi."
"Kita perlu dorong dan kembangkan sapi di NTT, dari total penyuntikan sperma ke 2 juta sapi di Indonesia, 50 ribu diantaranya ada di NTT. Dengan penyuntikan ini diharapkan sapi menjadi lebih berkualitas," lanjut Amran.
Selain itu, untuk menambah kualitas perkawinan silang sapi, ia juga akan mendatangkan 30.000 ekor sapi secara bertahap untuk membantu meningkatkan produktivitas peternakan sapi yang ada di NTT.
Andi Amran Sulaiman meminta dua produsen pupuk, yakni PT Sang Hyang Sri (SHS) dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memperlancar distribusi pupuk ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kunjungannya ke Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, pada Kamis (5/2).
Dalam kesempatan tersebut, Amran bersama Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mencanangkan Provinsi NTT sebagai provinsi unggulan untuk memproduksi Jagung dan Sapi.
"Saya minta bapak janji tidak ada lagi alasan pupuk datang terlambat, kalau terlambat pilihannya bapak atau saya, tidak ada alasan banjir atau ombak, ombak itu sudah ada dari jaman nabi adam, jangan cari-cari alasan," ujar Amran di Balai Pertemuan Kelompok Tani 'Usaha Bersama' Desa Noelbaki kepada manager area pupuk SHS dan Kaltim yang ikut datang ke lokasi tersebut.
Amran juga meminta kedua perusahaan tersebut juga memperlancar distribusi benih kepada para petani. "Tolong kalian kerja sama dengan penangkar disini, kita harus bergerak cepat jangan sampai para petani terlantar karena kita tidak gesit," lanjut Amran.
Amran juga menjanjikan berbagai bantuan untuk Provinsi NTT, yakni 60.000 hektar area irigasi, 26.000 hektar optimalisasi lahan, 472 traktor roda dua, 31 traktor roda empat, 40 unit pompa, 60.000 hektar lahan jagung, 120 unit drier, 92 alat penggilingan padi combine harvester dan transplanter.
Amran juga menjanjikan akan membulatkan bantuan traktor menjadi 1.000 unit apabila produktivitas para petani semakin meningkat di tahun 2015 ini.
Bahkan untuk menambah bantuan kepada para petani, Amran juga telah melakukan penghematan anggaran Kementrian Pertanian untuk kegiatan-kegiatan seperti seminar, perjalanan dinas.
"Kurangi seminar di hotel, gunakan bangunan instansi pemerintah yang ada, saya sudah mencoret berbagai kegiatan yang tidak perlu, dan sebanyak Rp 41 triliun bisa kita gunakan untuk kebutuhan irigasi petani seluas 1,5 juta hektar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas mereka," tambah Amran.
Amran mengaku optimis bisa mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ke depan. "Kami akan lakukan perubahan untuk republik ini, kita tahan import komoditas yang menjadi tumpuan hidup petani, dan yang paling utama meningkatkan produktivitas petani,"
Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mengatakan kedatangan Menteri Pertanian membawa perubahan positif bagi masyarakat. "Pak menteri datang dengan pesawat tiba-tiba hujan, berarti beliau membawa berkat bagi masyarakat petani di NTT," ujar Frans.
Frans juga meminta Menteri Pertanian juga mengunjungi pulau-pulau NTT yang lain seperti Flores dan Sumbawa, sehingga dapat meninjau berbagai persoalan dan potensi wilayah masing-masing.
"Untuk wilayah Kupang, potensi sawah basah kita ada 250 ribu hektar, namun yang benar-benar fungsional hanya126 ribu hektar karena berbagai persoalan. Potensi utama kita untuk tanaman adalah jagung, karena 1,5 juta hektar lahan yang ada di NTT merupakan lahan kering," ungkap Frans.
Frans juga mengungkapkan bahwa NTT telah berupaya memaksimalkan produksi sapi di NTT sehingga dapat mensupply kebutuhan daging sapi di Jakarta dan berbagai kota besar lainnya.
"Soal benih tanaman, kita mulai membangun penangkaran benih, baik di Flores, Timur, dan Sumba untuk mensuply kebutuhan pupuk di NTT, karena kalau terlalu bergantung dari pasokan Surabaya dapat menghambat produktivitas petani," tandas Frans.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi Peternakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Propinsi NTT yang memiliki luas 22 hektar.
"Kita mau NTT jadi pusat pengembangan semen beku berkualitas dan produsen sapi, tidak hanya terbesar di Indonesia namun juga di Asia Tenggara," ujar Amran, Kamis (5/2) petang.
Menurut Amran, kualitas semen beku (sperma sapi) asal Indonesia sebenarnya sudah sangat baik namun ia kecewa bahwa komoditas tersebut akhirnya malah di eksport ke luar negeri.
"Kalau seperti itu kan lucu, masak kita eksport semen beku unggulan, tapi kita malah import sapi dari luar," kata Amran.
Amran mengaku akan memberi bantuan sebanyak 396 ekor sapi bali betina, dan 120 ekor sapi jantan untuk wilayah NTT sehingga produktivitas sapi lebih tinggi."
"Kita perlu dorong dan kembangkan sapi di NTT, dari total penyuntikan sperma ke 2 juta sapi di Indonesia, 50 ribu diantaranya ada di NTT. Dengan penyuntikan ini diharapkan sapi menjadi lebih berkualitas," lanjut Amran.
Selain itu, untuk menambah kualitas perkawinan silang sapi, ia juga akan mendatangkan 30.000 ekor sapi secara bertahap untuk membantu meningkatkan produktivitas peternakan sapi yang ada di NTT.
Andi Amran Sulaiman meminta dua produsen pupuk, yakni PT Sang Hyang Sri (SHS) dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memperlancar distribusi pupuk ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kunjungannya ke Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, pada Kamis (5/2).
Dalam kesempatan tersebut, Amran bersama Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mencanangkan Provinsi NTT sebagai provinsi unggulan untuk memproduksi Jagung dan Sapi.
"Saya minta bapak janji tidak ada lagi alasan pupuk datang terlambat, kalau terlambat pilihannya bapak atau saya, tidak ada alasan banjir atau ombak, ombak itu sudah ada dari jaman nabi adam, jangan cari-cari alasan," ujar Amran di Balai Pertemuan Kelompok Tani 'Usaha Bersama' Desa Noelbaki kepada manager area pupuk SHS dan Kaltim yang ikut datang ke lokasi tersebut.
Amran juga meminta kedua perusahaan tersebut juga memperlancar distribusi benih kepada para petani. "Tolong kalian kerja sama dengan penangkar disini, kita harus bergerak cepat jangan sampai para petani terlantar karena kita tidak gesit," lanjut Amran.
Amran juga menjanjikan berbagai bantuan untuk Provinsi NTT, yakni 60.000 hektar area irigasi, 26.000 hektar optimalisasi lahan, 472 traktor roda dua, 31 traktor roda empat, 40 unit pompa, 60.000 hektar lahan jagung, 120 unit drier, 92 alat penggilingan padi combine harvester dan transplanter.
Amran juga menjanjikan akan membulatkan bantuan traktor menjadi 1.000 unit apabila produktivitas para petani semakin meningkat di tahun 2015 ini.
Bahkan untuk menambah bantuan kepada para petani, Amran juga telah melakukan penghematan anggaran Kementrian Pertanian untuk kegiatan-kegiatan seperti seminar, perjalanan dinas.
"Kurangi seminar di hotel, gunakan bangunan instansi pemerintah yang ada, saya sudah mencoret berbagai kegiatan yang tidak perlu, dan sebanyak Rp 41 triliun bisa kita gunakan untuk kebutuhan irigasi petani seluas 1,5 juta hektar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas mereka," tambah Amran.
Amran mengaku optimis bisa mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ke depan. "Kami akan lakukan perubahan untuk republik ini, kita tahan import komoditas yang menjadi tumpuan hidup petani, dan yang paling utama meningkatkan produktivitas petani,"
Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mengatakan kedatangan Menteri Pertanian membawa perubahan positif bagi masyarakat. "Pak menteri datang dengan pesawat tiba-tiba hujan, berarti beliau membawa berkat bagi masyarakat petani di NTT," ujar Frans.
Frans juga meminta Menteri Pertanian juga mengunjungi pulau-pulau NTT yang lain seperti Flores dan Sumbawa, sehingga dapat meninjau berbagai persoalan dan potensi wilayah masing-masing.
"Untuk wilayah Kupang, potensi sawah basah kita ada 250 ribu hektar, namun yang benar-benar fungsional hanya126 ribu hektar karena berbagai persoalan. Potensi utama kita untuk tanaman adalah jagung, karena 1,5 juta hektar lahan yang ada di NTT merupakan lahan kering," ungkap Frans.
Frans juga mengungkapkan bahwa NTT telah berupaya memaksimalkan produksi sapi di NTT sehingga dapat mensupply kebutuhan daging sapi di Jakarta dan berbagai kota besar lainnya.
"Soal benih tanaman, kita mulai membangun penangkaran benih, baik di Flores, Timur, dan Sumba untuk mensuply kebutuhan pupuk di NTT, karena kalau terlalu bergantung dari pasokan Surabaya dapat menghambat produktivitas petani," tandas Frans.
No comments:
Post a Comment