"Dalam jajak pendapat yang dilakukan mulai dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan 1 Januari 2015 tersebut, tercatat sebanyak 85 persen pengguna internet di Indonesia merasa yakin bahwa teknologi personal mampu membantu inovasi bisnis. Tidak hanya itu, 84 persen juga merasa teknologi personal dibutuhkan untuk memulai bisnis baru, dan 84 persen yakin teknologi personal dapat meningkatkan peluang ekonomi,” kata Mark Penn, Executive Vice President and Chief Strategy Officer Microsoft Corp dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, (5/2).
Sementara, Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia mengungkapkan, data penggunaan internet untuk kepentingan ekonomi tersebut sejalan dengan tren meningkatnya nilai transaksi e-commerce di Indonesia.
"Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pada tahun 2013 transaksi e-commerce telah mencapai Rp 130 triliun. Lembaga riset IDC memperkirakan angka ini akan terus bertumbuh hingga 42 persen dari tahun 2012 sampai dengan 2015. Pertumbuhan tersebut sangat mungkin terjadi mengingat banyaknya jumlah e-commerce di Indonesia, seperti Cekaja.com, Bhinneka.com, serta Gantibaju.com," ujar Andreas.
Menurut Andreas, tidak hanya berperan penting terhadap ekonomi, teknologi personal juga diyakini membawa pengaruh positif terhadap aspek sosial. Sebanyak 84% pengguna internet di Indonesia setuju bahwa media sosial memiliki dampak yang positif bagi aktivisme sosial.
"Begitu banyak gerakan sosial di Indonesia yang semakin berkembang dengan bantuan media sosial, seperti #WeSpeakCode. Gerakan-gerakan ini membawa nilai yang sangat positif bagi Bangsa Indonesia karena mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu sosial," tambah Andreas.
Banner Air Maaqo
No comments:
Post a Comment